Metafisika adalah cabang filsafat yang membahas tentang hakikat realitas dan eksistensi di luar dunia materi. Istilah “metafisika” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “meta” yang berarti “setelah” atau “di atas,” dan “physika” yang berarti “alam” atau “dunia fisik.” Dalam pandangan umum, metafisika mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan filosofis mengenai hakikat alam semesta, asal usul keberadaan, dan hubungan antara pikiran dan materi.

Pandangan mengenai metafisika dalam Islam dipengaruhi oleh ajaran Al-Quran dan hadis serta pemikiran para sarjana Muslim terkemuka. Dalam Islam, metafisika dikenal dengan istilah “ilmu al-kalam” atau “ilmu tauhid.” Ilmu al-kalam adalah cabang ilmu keislaman yang berusaha untuk merumuskan pemahaman dan pembelaan rasional terhadap ajaran agama, khususnya mengenai keyakinan tentang Tuhan, sifat-sifat-Nya, dan relasi antara Tuhan dan manusia.

Dilansir Dari buku filsafat pdf Dalam pandangan Islam, Tuhan (Allah) adalah sumber segala eksistensi dan keberadaan. Dia Maha Esa, tidak memiliki awal dan akhir, tidak tergantung pada sesuatu, dan menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Metafisika Islam menekankan bahwa alam semesta ini bukanlah kebetulan atau hasil dari proses acak, tetapi merupakan hasil dari kehendak dan rencana Tuhan.

Ada beberapa konsep utama dalam metafisika Islam:

  1. Tauhid (Keesaan Allah): Tauhid adalah konsep fundamental dalam Islam yang menyatakan bahwa Tuhan adalah Esa, tidak ada yang setara atau sebanding dengan-Nya. Dalam Al-Quran, disebutkan bahwa “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya” (QS. Al-Baqarah [2]: 255).
  2. Malaikat dan Jin: Selain manusia, Islam juga percaya pada keberadaan malaikat dan jin yang merupakan makhluk yang memiliki dimensi metafisika. Malaikat adalah makhluk yang diciptakan dari cahaya dan menjalankan tugas tertentu yang diperintahkan oleh Allah. Sementara itu, jin adalah makhluk yang diciptakan dari api dan memiliki kebebasan bertindak seperti manusia.
  3. Akhirat: Keyakinan tentang kehidupan setelah mati atau akhirat juga merupakan bagian penting dalam metafisika Islam. Manusia akan bertanggung jawab atas perbuatannya di dunia dan akan mengalami kehidupan abadi di alam akhirat berdasarkan amal perbuatan mereka.
  4. Qadar (Takdir): Konsep takdir mencakup keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini telah ditentukan dan diatur oleh Allah. Manusia memiliki kehendak bebas untuk memilih, tetapi hasil dari pilihan tersebut telah ditetapkan oleh Tuhan.

Pandangan metafisika dalam Islam sangat penting karena membantu umat Muslim memahami esensi kehidupan dan mencari makna eksistensial. Metafisika Islam menempatkan Tuhan sebagai pusat dari segala sesuatu dan mengajarkan umat manusia untuk selalu merenungkan kebesaran-Nya dan menjalankan kehidupan dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab moral dan spiritual.

By admin